ERPEN Derai-derai Mimpi

Nama  : I Putu Artawan

No       : 03

Kls      : XI TKJ

CERPEN

Derai-derai Mimpi

Cerpen IBW Widiasa Keniten

“ Ayah, Saya mau jadi Guru.”

“ Kenapa Anakku?”

“ Saya bermimpi menjadi guru. Ada seorang kakek menyuruhku menjadi guru. Beliau mengatakan kalau aku menjadi guru,hidup saya akan menjadi damai. Tetapi jika tidak, saya akan mengalami kekalutan batin.”

“ Guru amat mulia . guru membuat anak-anak bangsa pintar dan bisa membuat anak bermartabat. Tanpa ada guru tak ada perubahan.

“ Saya tidak ingin kebodohan selalu bersama keluarga saya,”  katanya suatu ketika saat orang-orang seusianya menanyainya.

“ Nak ingat keluarga kita kurang mampu. Kamu harus bisa lebih baik dari ayah. Ayah akan selalu mendoakanmu agar sukses.”

“ Terima kasih ayah.”

“ Ibu juga berharap banyak padamu Nak. Ibu yang buta segalanya, semoga kamu bisa merubah kehidupan kita ini Nak.”

“ Saya berusaha,Bu.”

Waktu terus berjalan. Susanti tamat. Keceriaan terpancar di wajah susanti. Susanti mendapat tawaran bekerja diluar daerah. Susanti dengan suka cita menerimanya.

“ Ayah, Berikan saya keluar Bali. Saya ingin membantu anak-anak desa di sana.”

“ Silakan, asal ingat jaga diri. Bangunlah negeri ini.”

Susanti berangkat ke NTT. Disana ia sebagai guru SMA.

Susanti teringat saat-saat Andre menggodanya. “ Bu guru cantik. Berikan kecantikanmu padaku.” Tapi, susanti tetap pada pendiriannya ingin membahagiakan orang tuanya. Beberapa kali Andre menyatakan perasaannya ke susanti tetapi susanti tidak menjawabnya.

“ Andre maaf, aku tak bisa jujur dengan kata hatiku. Aku memang menyayangimu. Tapi, aku terikat pada kata-kataku.”

Senyuman susanti meluluhkan hati Andre. Andre berusaha menenangkan jiwanya.