PT.Artawan
Dokument Pelajaran
bintang bertaburan
Selasa, 28 Mei 2013
CERPEN “ SEBUAH HARAPAN KEHIDUPAN ”
Nama : I Putu Artawan
No : 03
Kls : XI TKJ
CERPEN
“ SEBUAH HARAPAN KEHIDUPAN ”
Aku
tak mengerti mengapa kita harus hidup dan untuk apa kita hidup. Aku hanyalah
seorang gadis yang berusia hampir 17 tahun. Diusiaku sudah menjadi seorang
gadis remaja yang layak dipertimbangkan. Diusiaku yang sedang menikmati masa
SMA. Tetapi karena sebuah penyakit mematikan,menyerang tubuhku yang
mengharuskanku belajar di rumah. Nafas,raga, dan jiwa ini suatu saat akan
binasa. Lahir kedunia dan akan meninggalkan apa yang mereka miliki di bumi ini
kini aku sedang melawan penyakit kanker yang sedangku derita.
Aku
bersama mama pergi kerumah sakit untuk mengontrol keadaanku.
“Lusi,”
ucap memecahkan lamunanku. “Ayo sayang,sekarang giliran kita,” lanjut mama
lembut sambil membantuku berdiri.
Aku
bersama mama memasuki ruangan yang bertuliskan “Spesialis Penyakit Kanker”. orang yang belum pernah
memasuki ruangan ini, pastinya merasa takut karena ruangan ini khusus pasien
kanker. Aku dan mama duduk di sebuah kursi yang berhadapan langsung dengan
dokter Tomi.
Seminggu
sekali aku harus datang kerumah sakit untuk memeriksa perkembangan tubuhku.
“Penyakit
kanker Lusi sudah menyebar ke seluruh bagian tubuhnya. Jadi saya sarankan lusi
harus dirawat disini, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelas
dokter Tomi.
Mendengar
itu darahku serasa berhenti mengalir, tubuhku seolah melayang ke udara sampai
akhirnya menyentuh lantai.
Saat
aku tersadar, aku telah berada di sebuah ruangan yang sangat terang.
Sampai-sampai mataku terkejap-kejap saking silaunya dengan cahaya lampu.
“Lusi
akhirnya kamu sadar sayang,” ucap mama ke arah ku sambil mencium keningku. Aku
tersenyum.
aku
harus dirawat di rumah sakit karena semakin hari tubuhku semakin melemah dan
saking lemahnya aku tak sanggup untuk berdiri, kini kursi roda selalu
mengantarku. Aku bersyukur aku mempunyai teman. Pria seusiaku. Ryan. Begitulah
panggilannya. Ryan sangat baik dan ramah kepadaku,setiap hari dia selalu menyempatkan
diri untuk berkunjung ke kamarku. “Lusi,besok aku pulang,”. Aku tersentak
kaget.. “ Ochh selamat ea, kamu sudah bisa pulang dan enggak dirawat ditempat
ini lagi .”ucapku berusaha Tersenyum. Ryan lalu menatapku “ Aku akan selalu
mengunjungimu”, bisik Ryan lembut kearahku. Aku hanya bisa tersenyum. Teman
baik yang membuatku nyaman,telah pergi meninggalkanku. Sampai kapan jiwa ini
akan melekat di tubuh ini. Tubuhku semakin melemah, hidupku semakin lama
semakin tak menentu. Aku takut hdupku tak lama lagi. “tap aku ingin hidup,”
bisikku dan tetesan air mata air mata mulai membasah pipiku. Aku sangat takut bagaimana mama jika aku suatu
hari pergi. Aku sangat takut akan hal itu. Aku tak mengerti arti hidup ini. Kehidupan
juga tak mengerti bagaimana posisiku saat ini. Mengapa tuhan menciptakan
manusia yang sehat dan manusia yang sakit. aku mohon aku ingin hidup dan
melakukan semua hal yang belum sempat aku lakukan. Jika saja ada kesempatan
untuk lahir kembali, aku ingin memilih untuk lahir sebagai orang yang sehat dan
berguna.
Ditulis
Oleh : Sulastiani ( SLUA)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar