PT.Artawan
Dokument Pelajaran
bintang bertaburan
Selasa, 21 Mei 2013
bahan Prakerin Bahasa indonesia
BAGIAN
I
|
Standar
Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madya
|
Kompetensi
Dasar
Menyimak untuk Menyimpulkan Informasi yang Tidak
Bersifat Perintah dalam Konteks Bekerja
|
Indikator
|
-
Mengubah informasi verbal ke dalam
nonverbal (bagan/tabel/diagram/grafik/ denah/matrik
|
-
Menyampaikan pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat yang
akurat secara deduktif atau induktif
|
-
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benardalam
menyimpulkan sesuatu informasi
|
informasi
|
Nl WAYAN MERTAYANI, AYAM DAN MIMPI JADI
WARTAWATI
Dengan langkah malu-malu, Ni Wayan Merta-yani, 14 tahun, menemui
sejumlah wartawan di Radio Netherlands Training
Centre di Hilversum, Belanda, Kamis pekan lalu. Dia hanya mengenakan jumper
jaket tipis bertutup kepala-berwarna abu-abu, kaus oblong, dan sepatu kets.
Matanya langsung berbinar melihat para kuli tinta menyingkirkan udara dan angin
dingin yang berembus kencang menggigit kulit. Maklum, Wayan amat terobsesi
menjadi wartawati.
Buku The Diary of Anne Frank, tentang Annelies Marie FVank alias Anne
Frank, menginspirasinya untuk rae-matri
cita-cita terse-but Dolly Amarhosoija, tuns asal Belanda. adalah orang yang
memperkenalkan gadis asal Ban-iar Biasiantang, Desa Purwakerti. Kecamatan
Abang. Karangasem, itu dengan sosok Anne yang menjadi korban Holocaust di
Amsterdam, Belanda.
Tak cuma buku, Wayan juga
meminjam kamera foto milik Dolly. Dia membuat 15 foto dengan kamera itu.
Jepretan terakhirnya adalah sebuah potret pohon ubi karet denganda -han tanpa
daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan,
serta handuk berwarna merah jambu dan baju keseharian yang dijemur di bawahnya.
Tak disangka, foto sederhana itu memikat 12
fotografer kelas dunia dari World Press
Photo yang menjadi juri lomba foto internasional 2009, yang digelar Yayasan
Anne Frank di Belanda. Tema lomba
yang yang diikuti 200 peserta itu adalah “Apa Harapan Ter-besarmu?” Wayan
menjelaskan, ayam itu simbolisasi diri dan kehidupannya. “Ayam itu kalau panas
kepanasan, hujan kehujanan. Sama seperti saya,” ujarnya.
Sulung dari dua bersaudara ini
memang berasal dari keluarga miskin. Ibunya, I Nengah Kirem, 52 tahun, sudah
bertahun menderita ginjal dan ha-rus bekerja serabutan. Ayah Wayan telah
meninggal. Mereka tinggal di gubuk berdinding bilik bambu dengan satu kamar
tidur. Untuk menopang kehidupan,
tiap sore hingga gelap menyergap, pelajar kelas HI SMP Negeri 2 Abang, Karangasem,
itu berjualan kue jajanan di Pantai Kadang. Jika dagangannya laku, dia bisa
memperoleh pendapatan hingga Rp 50 ribu. Tapi lebih sering dia rugi karena
banyak yang tidak bayar. “Atau kalau tak habis saya makan sendiri, jadi ya
rugi,” ujar Wayan tersipu.
Dia mengaku punya puluhan ayam
dan bebek serta beberapa ekor kambing. Ayam-ayamnya pun dibiarkan berkeliaran
tak dikandangkan. Terkadang Wayan harus menyabit rumput untuk memben makan
kambingnya sebelum berjualan. Namun, di sela kehidupan keras yang dilaluinya,
Wayan biasa meluangkan waktu dengan membaca di perpustakaan milik Marie Johana
Fardan, tetangganya yang warga Belanda pemilik vila Sinar Cinta di Pantai Amed. “Sudah dua tahun dia menjadi langganan
tetap perpustakaan. Dia menyukai buku Anne Frank itu,” ujar Marie, yang
mengantar Wayan dan adiknya, Ni Nengah Jati, terbang ke Belanda.
Negeri Kincir Angin menjadi
tempat pertama Wayan mengenal dunia di luar Bali. Wayan mengaku .senang bisa
menjejakkan kaki di Belanda, yang menurut dia bersih, ramai, meski cuacanya
kurang bersahabat. “Senang tapi makanannya tidak enak, mentah-mentah. Lebih
enak jajanan saya,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Dari Yayasan Anne Frank, Wayan menerima hadiah berupa
kamera saku dan sebuah komputer jinjing dari Radio Netherlands Wereldomroep. Rencananya, jika Yayasan Anne Frank mengadakan acara di Bali, dia
akan diundang untuk memamerkan foto-fotonya. Radio Netherlands juga menawarkan tempat untuk Wayan mengirim cerita
pendek atau tulisan-tulisannya untuk disiarkan.
Wayan berharap bisa
menyelesaikan sekolah dan mewujudkan cita-citanya menjadi jumalis. Sepulangnya
dari Belanda, ia mendapat kabar gembira berupa kelulusannya dari ujian
nasional. “Saya ingin membahagiakan ibu saya,” ujarnya sendu. Matanya bulat
menerawang. Dia sangat sadar kemiskinan mengancam kelanjutan pendidikannya.
“Anne Frank lebih susah hidupnya. Jika dia tak mengeluh, saya juga seharusnya
tidak,” ujarnya kemudian.
Sumber:
http://bataviase.co.id/node/213068
A.
Kegiatan Menyimak dan
Memahami Informasi Nonverbal
Menyimak merupakan
salah satu kegiatan
berbahasa yang dapat
menambah
atau memperluas pengetahuan. Keterampilan menyimak perlu dilatih secara
terus-menerus dan berkesinambungan. Proses
pelatihan menyimak
menuntut adanya kesiapan mental dan kesehatan fisik serta motivasi atau kemauan secara sadar
untuk mengikuti seluruh isi simakan.
Pada dasarnya
menyimak adalah kegiatan
menyerap informasi yang
disampaikan secara
lisan dengan tidak
sekadar menggunakan indera
pendengaran, tetapi
juga berupaya menangkap
isi atau pesan
serta memahami makna
informasi yang disampaikan.
Hasil simakan dapat
diungkapkan kembali
dengan bahasa sendiri
dengan tidak mengubah
pengertian
dasar informasi sumber.
Proses
menyimak menuntut motivasi dan perhatian dari pendengar. Tanpa keinginan dan perhatian,
sulit mengharapkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan
caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam, yakni seperti berikut.
1.
Menyimak
Intensif
Menyimak
memahami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang disimak.
2.
Menyimak
Ekstensif
Menyimak
memahami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau butir-butir
penting tertentu.
3.
Menyimak
untuk Belajar
Melalui kegiatan
menyimak, seseorang mempelajari
berbagai hal yang dibutuhkan.
Misalnya, para siswa
menyimak ceramah guru bahasa Indonesia, para siswa
mendengarkan suara radio, televisi, dan sebagainya.
4.
Menyimak
untuk Menghibur
Menyimak sesuatu
untuk menghibur dirinya.
Misalnya, menyimak pembacaan cerita-cerita lucu,
pertunjukan sandiwara, film,
dan sebagainya.
5.
Menyimak
untuk Menilai
Menyimak
mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji, dan
membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
6.
Menyimak
Diskriminatif
Menyimak untuk
membedakan bunyi suara.
Dalam belajar bahasa Inggris, misalnya siswa harus dapat
membedakan bunyi (i) dan (i:).
7.
Menyimak
Pemecahan Masalah
Menyimak
mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang disampaikan
oleh si pembicara. Mungkin juga penyimak dapat
memecahkan masalah yang
dihadapinya, secara kreatif
dan analisis setelah yang bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu.
Untuk dapat mengungkapkan kembali informasi simakan
yang diterima dengan baik dan memadai, kita dapat melakukan langkah-langkah
sebagai berikut.
1.
Perhatikan
judul wacana yang akan dilisankan.
2.
Catatlah kata-kata
kunci yang dianggap
penting berupa frasa
atau klausa.
3.
Catatlah
ide-ide pokok setiap paragraf.
4.
Catatlah fakta-fakta
atau data berupa
angka, persentase, atau perbandingan.
5.
Uraikan
kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang dicatat.
Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau
disampaikan dalam bentuk verbal maupun
nonverbal. Informasi verbal berwujud
uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan
maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih mudah dicerna dan dipahami.
Contoh
informasi verbal:
Sulistya mengatakan UN lebih banyak menimbulkan penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran. Bagaimana mungkin sekolah
pinggiran yang sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat terbatas disamakan dengan sekolah
yang SPM-nya lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah negeri
perkotaan. UN yang diselenggarakan setiap tahun hanya akan menambah persoalan dan pemborosan APBN, jika hasil ujian periode sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah yang angka kelulusannya rendah.
|
Informasi
berbentuk nonverbal cenderung
bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta garis-garis
yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu
pengamatan lebih khusus.
Contohnya: grafik, denah, bagan, diagram, atau matriks.
Berikut ini pengertian dan contoh bentuk informasi
nonverbal.
1. Grafik
Grafik adalah
gambaran pasang surutnya
suatu keadaan atau
data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
a.
Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai
untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan
atau nilai berupa aspek. Contoh Grafik Batang :
b.
Grafik garis adalah lukisan
naik turunnya data
berupa garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara
berurutan. Grafik ini dipakai
untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.
Contoh
grafik garis:
c.
Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk
menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.
Contoh grafik
lingkaran:
2.
Diagram
Diagram adalah (gambaran
buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Bentuk-bentuk
diagram antara lain adalah diagram arus (bagan alur), diagram balok, diagram
gambar, diagram garis, diagram lingkaran, diagram cabar, dan diagram pohon.
Contoh diagram:
Jaringan
Komputer
3.
Tabel
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar dan
sejumlah data informasi, biasanya
berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke
bawah dalam lajur
dan deret tertentu
dengan garis pembatas
sehingga
dapat dengan mudah disimak.
Berikut contoh tabel.
Tabel
Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan
4. Bagan
Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai
tentang proses yang terjadi di alam, untuk membantu memperjelas komunikatif.kerja.
Contoh bagan:
Bagan
Hardware Komputer
5. Peta
Peta adalah gambar atau
lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut,
sungai, gunung-gunung, dan
sebagainya atau representasi melalui gambar
dari suatu daerah
yang menyatakan sifat,
batas, sifat permukaan, dan
sebagainya. Berikut diberikan contoh peta.
Peta Karangasem Bali
6. Denah
Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota,
jalan, peta, atau gambar rancangan bangunan. Berikut adalah contoh denah pura
besakih.
7. Matriks
Matriks
adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian
yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Berikut
adalah contoh matriks
B. Pengalihan
Informasi Verbal menjadi Nonverbal
Informasi yang
kita simak perlu ditelaah isinya berdasarkan kepentingan atau
maksud yang terkandung
di dalamnya. Bentuk-bentuk pengungkapan informasi
baik yang verbal
maupun nonverbal masing-masing selalu membutuhkan penyampaian
informasi. Adakalanya suatu informasi lebih tepat disampaikan dengan penyajian
verbal karena lebih memerlukan
banyak penjelasan daripada
bentuk visual. Namun,
ada informasi yang lebih
mudah dicerna karena
disajikan dalam bentuk nonverbal. Tapi
pada dasarnya semua
itu bergantung pada
kebutuhan. Proses mengubah isi informasi verbal menjadi nonverbal memang
agak sulit. Namun, bila bahan simakan dapat ditelaah, hal itu bukan hal yang
tidak dapat dilakukan. Itulah sebabnya, kita perlu berlatih dengan saksama.
Cara pertama, simaklah
isi informasi dengan
penuh perhatian. Kedua, setelah disimak, cobalah perhatikan:
Apa isinya, bagaimana uraiannya, dan dapatkah divisualisasikan.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk mengalihkan atau mengubah informasi verbal ke
informasi nonverbal ,adalah sebagai berikut:
1.
Perhatikan
dengan saksama isi informasi verbal yang ingin diubah.
2.
Perhatikan
data-data berupa lambang, satuan atau angka-angka serta perbandinganya untuk
menentukan bentuk visul yang efektif
atau grafik,tabel dll.
3.
Catatlah
hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
4.
Buatlah
bentuk nonverbal yang tepat untuk mengungkapkan informasi tersebut.
5.
Gambar,
bagan, atau grafik dibuat dengan baik, benar, tepat, danseimbang dengan isi.
6. Tentukan
warna, lambang, atau bentuk untuk menggambarkan ataumembedakan data-datanya.
Contoh
Vika, siswi Kelas 1 SMK, bercita-cita menjadi animator
profesional. Untuk itu, dia memilih sekolah di SMK jurusan Grafika. Selain
sekolah dan magang yang telah ditetapkan sebagai program sekolah, untuk
menunjang cita-citanya tersebut, dia mengikuti kursus komputer dan bahasa
Inggris.“Calon animator profesional”
tersebut telah merencanakan
setamat pendidikan nanti, jika kondisi sangat memungkinkan, dia akan
melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Jurusan yang akan diambilnya adalah
desain grafis. Jika keuangan keluarganya tidak memungkinkannya untuk kuliah, dia
akan kursus desain grafis saja. Akan tetapi, jika kedua keinginannya
tersebut tidak dapat
terpenuhi, dia akan
mengikuti balai latihan
kerja (BLK) terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia kerja. Dengan
mengikuti BLK, Vika yakin akan mudah mendapat pekerjaan karena peserta
pelatihan di BLK akan disalurkan kerja sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing. Bila ikut pelatihan di BLK pun tidak memungkinkan karena kondisi
keuangan keluarganya, terpaksa dia langsung bekerja di mana saja dalam bidang
apa saja. Tekadnya, yang penting dia dapat menabung untuk dapat meraih
cita-citanya kelak.
Inti dari
informasi di atas seperti berikut.
1. Vika bercita-cita menjadi animator profesional.
2. Vika memilih sekolah di SMK jurusan Grafika.
3. Tamat SMK, Vika berencana melanjutkan ke perguruan
tinggi jika ada biaya.
4.
Jika
biaya tidak memungkinkan, Vika mengikuti latihan balai kerja (BLK).
Bentuk Informasi
Nonverbal yang cocok
dari informasi di
atas adalah bagan, yaitu:
C.Menyampaikan
Pendapat Melalui Simpulan Secara Deduktif dan Induktif.
1. Penyimpulan secara deduktif ialah cara mengambil
simpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh uraian atau pernyataan
yang bersifat khusus.
Perhatikan
contoh berikut.
a.
Negara adalah institusi mapan, tetapi dinamis sehingga mampu mengantisipasi segala
perubahan yang terjadi. Negara
mewadahi seluruh kepentingan masyarakat. Ia menyediakan kerangka umum yang
bersifat abstrak sehingga terbuka untuk
ditafsirkan. Sementara pemerintah
adalah pranata kontemporer, sebagai
penyelenggara negara dalam
jangka waktu yang ditetapkan oleh konstitusi negara.
b.
Hasil perolehan suara
sementara dari penyelenggaraan pemilu
pemilihan presiden tahun 2004
cukup signifikan. Peringkat pertama diraih
oleh pasangan Susilo Bambang
Yudhoyono dan Jusuf
Kalla dengan persentase suara
terbanyak, yaitu 33,60 persen. Peringkat kedua diraih oleh pasangan
Megawati dan Hasyim
Muzadi dengan persentase suara 22,20 persen. Disusul
peringkat ketiga yaitu pasangan Wiranto dan Salahudin. Selanjutnya peringkat
keempat ialah pasangan Amin Rais dan Siswono. Terakhir adalah pasangan Hamzah
Haz dan AgumGumelar.
2. Penyimpulan secara induktif ialah cara mengambil
simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fakta- fakta yang bersifat khusus
menuju ke suatu simpulan yng bersifat umum.
Perhatikan
contoh berikut.
a. Penyair akan
membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin
sebuah puisi. Pengarang novel akanmerangkai ceritanya dengan pengembangan
imajinasi. Demikian jugaseniman akan menggoreskan lukisan di dasar kain dengan
imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang
benar imajinasi itu diperlukan yang mencipta suatu karya.
b. Plagiat
ialah pengambilan atau penerjemahan sesuatu hasil begitu sajadengan tidak
menyebutkan pengarang asli melainkan menurunkan nama sendiri sebagai pengarang.
Plagiat tidak diperkenankan dalamdunia sastra. Banyak karya sastra yang beredar
merupakan karya plagiat. Dalam dunia
karya sastra memang terdapat larangan keras untukpengarang plagiat.
Menyampaikan simpulan dapat dilakukan secara lisan
maupun tulisan. Penyampaian harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Simpulan yang disampaikan dapat diperoleh dari informasi lisan maupun tulisan
baik informasi lisan yang bersifat verbal maupun informasi tulisan yang
berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat.
Opini
adalah pandangan berdasarkan ideologi atau sikap seseorang dalam memberikan
suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa. Opini dapat juga disebut pendapat
seseorang. Antonim dari opini adalah fakta. Fakta bersifat objektif, merupakan
kenyataan bersifat konkret dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Perhatikan tabel berikut.
Pendapat/Opini
|
Fakta
|
1. Pemkab. dan PT. Jasa Marga
berusaha menuntaskan kesepa-
katan pembangunan fisik jalan
tol.
2. Jalan tol Gempol–Pasuruan di-
harapkan mampu mendorong
akselerasi pertumbuhan pereko-
nomian kawasan.
|
1. Harga tanah yang dibebaskan
ditetapkan Rp 80.000,- hingga
Rp 400.000 per meter persegi.
2. Di Gedung Grahadi Surabaya
dilangsungkan penandatanga-
nan kesepakatan bersama.
|
Simpulan yang di dalamnya terdapat opini dapat dilihat
pada contoh di bawah ini.
Contoh
1.
Vika
bercita-cita menjadi animator profesional. Ia pun masuk ke SMK Grafika. Di
samping itu, ia juga mengikuti kursus komputer dan bahasa Inggris. Untuk
mencapai keinginannya itu,
ia berencana setelah
lulus sekolah akan kuliah
pada jurusan desain grafis. Jika tak mampu kuliah, ia berencana kursus
desain grafis atau mengikuti balai latihan kerja (BLK). Bila tak
memungkinkan, ia akan bekerja apa saja untuk mengumpulkan uang biaya
kuliah. Sungguh begitu kuatnya keinginan Vika dalam mengapai cita- citanya
sehingga segala kemungkinan jalan yang terbaik akan dia tempuh.
|
RANGKUMAN
|
A.
Kegiatan Menyimak dan Memahami Informasi Nonverbal
Menyimak adalah kegiatan
menyerap informasi yang disampaikan secara lisan dengan tidak sekedar
menggunakan indera pendengaran tapi juga berupaya menangkap isi atau pesan
serta memahami makna informasi yang disampaikan.
Ada beberapa macam cara
menyimak, diantaranya adalah menyimak intensif, menyimak ekstensif, menyimak diskriminatif,
dan menyimak untuk pemecahan masalah. Informasi dapat berbentuk verbal dan
nonverbal. Informasi verbal ialah informasi berbentuk uraian atau penjelasan.
Informasi nonverbal ialah informasi berbentuk visual seperti grafik, diagram,
tabel, bagan, peta, denah, dan matriks.
B.
Pengalihan Informasi Verbal menjadi Nonverbal
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
untuk mengalihkan informasi verbal ke informasi nonverbal,
yaitu:
a.
Perhatikan
dengan saksama isi informasi verbal yang ingin diubah.
b.
Perhatikan
data-data berupa lambang, satuan atau angka-angka serta perbandingannya untuk
menentukan bentuk visual
yang efektif, apakah grafik,
tabel, diagram dan yang lainnya.
c.
Catatlah
hal-hal pokok atau inti dari informasi yang disimak.
d.
Buatlah bentuk
nonverbal yang tepat
untuk mengungkapkan informasi
tersebut.
e.
Gambar
, bagan, atau grafik dibuat dengan baik, benar, tepat, dan seimbang dengan isi.
f.
Tentukanwarna-warna,lambang,ataubentukuntukmenggambarkan
atau membedakan data-datanya.
C. Menyampaikan
Pendapat melalui Simpulan secara
Deduktif dan Induktif
Penyimpulan secara deduktif
yaitu cara mengambil simpulan dari pernyataan yang bersifat umum diikuti oleh
uraian atau pernyataan- pernyataan yang bersifat khusus. Penyimpulan secara
induktif yaitu cara mengambil simpulan dari pernyataan-pernyataan atau
fakta-fakta yang bersifat khusus menuju kesuatu simpulan yang bersifat umum.
Simpulan yang disampaikan
dapat diperoleh dari informasi lisan maupun
tulisan baik informasi
lisan yang bersifat
verbal maupun informasi tulisan
yang berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat.
TUGAS MANDIRI
Simaklah
sebuah informasi (berita, pengumuman, dll) di TV atau radio! Setelah
menyimak lakukan hal berikut.
1.
Catatlah pokok-pokok informasi.
2.
Dari
pokok informasi yang
dicatat, buatlah informasi berbentuk nonverbal !
3. Susunlah sebuah simpulannya secara deduktif atau induktif yang disertakan
opini Anda!
|
Perhatian!
Tugas-tugas dikumpulkan dalam sebuah amplop, kemudian dikumpul pada saat
selesai Prakrin!
|
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar